Selasa, 12 Juli 2011

Cerita islam

Ini adalah salah satu kisah tentang Nabi Yusuf A.S:

"SIAPA SERIGALA ITU,AKU ATAU ANAK-ANAKMU?"

“Aku tidak akan di tanah tempat anak-anak para nabi membuat dusta kepada manusia dan srigala itu?Aku atau kah anak-anak mu,wahai Tuhanku yang mulia?”
Dalam khazanah tharik para Nabi,ada seorang ulama yang mencoba mengisahkan perjalan para nabi dengan pandangan pihak lain.Apa yang di sebut pihak lain ini bukan seseorang ,tetapi agak tidak wajar,yaitu binatang.
      Ulama asal Mesir yang bernama Syaikh Ahmad Bahjat itu menguraikan bagaiman keterlibatan binatang dalam episode kisah kisah para Nabi.Tentu saja sudut pandang hewan ini hanya imajinasi sang pengarang,tetapi data dan fakta yang di hadirkan dari sumber yang shahih,sehingga membawa kita pada pandangan “jujur”seekor binatang,yang menjadi penutur cerita dan kisah-kisah itu.
       Dalam bukunya yang berjudul qi-shah al-hawayan fi Al-qur’an Al-karim (kisah-kisah hewan-hewan dalam AL-QUR’AN),kita sadurkan dalam episode kisah Nabi Yusuf kala masih kecil.
       Dasar pengambilan sudut pandang srigal dalam kisah Nabi Yusuf AS berdasarkan ayat berikut ini,”Berkata(Ya’qub),’Sesungguhnya kepergian kalian bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia di makan srigala,sedangkan kalian lengah dari nya .’Merka berkat.’jika ia benar di makan srigala,sedangkan kami golongan(yang kuat),sesungguhnya kalau demikian kami adalah orang-orang yang merugi.”-QS Yusuf(12):13-34.
        Ahmad Bahjat menuturkan dengan gaya “aku”pada tokoh srigala itu:

 Rencana jahat atas Yusuf
        Srigala Yusuf.inilah namaku yang terkenal dalam sejarah.Padahal,aku bersumpah aku tidak pernah melihat Yusuf sepanjang hidupnya.Aku tidak melihatnya,tidak memakannya,tidak mencabik-cabiknya pakaiannya,dan tidak mendekatinya.Hal itu merupakan tragedi dari awal hingga akhir .
        Aku keluar dari gua sarangku sendirian,istriku menjaga anak-anak kami.Ku membau suatu hidangan.Dari kejauhan tampak berdiri sebuah tenda putih .Di tenda itu ada sepuluh orang sedang duduk-duduk sambil mengelilingi api unggun yang mereka nyalakan.Beberapa langkah dari mereka ratusan domba betina,domba jantan, dan sapi yang sedang tertidur.
         Usia orang-orang tidak sebaya,diantara mereka ada yang memelihara jenggot dan ada pula yang memanjangkan rambut.Kemungkinan besar,mereka adalah bersaudara.Dari pandangan sekilas terhadap wajah mereka,aku merasakan bahwa mereka sedang merencanakan sesuatu. Aku menempelkan tubuhku pada tanah dan bersembunyi.
         Salah seorang dari ke sepuluh orang itu berkata sambil menghangatkan tangannya pada api,”Kita harus melenyapakan Yusuf.”
         Mereka berkata,”Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya lebih di cintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri.Padahal,kita ini adalah satu golongan.Sesungguhnya ayah kita berada dalam kekeliruan yang nyata.
         Bunuhlah Yusuf ,atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak di kenal) supayah perhatian ayah kalian tertumpah pada kalian saja,dan sesudah itu hendaklah kalian menjadi orang-orang yang baik-QS Yusuf(12)8-9.
         Aku tahu ada persekongkolan untuk membunuh yang namanya di ulang-ulang dalam percakapan itu.Aku tidak memperhatikan percakapan mereka kecuali sekedar ingin tahu tempat yang akan mereka tuju besok.Aku ingin mengetahui kemana pergi domba-domba jantan kecil yang masih terjaga,yang aromanya dapat aku bedakan di tengah kawanannya yang sedang tidur.
          Salah seorang  dari mereka kembali berkata,”janganlah kalian membunuh Yusuf,tetepi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya di pungut oleh beberapa orang kafir,jika kalian hendak berbuat-QSYusuf(12):10.
          Aku terkejut.Kini aku tahu bahwa Yusuf adalah adik mereka.Namun,mengapa meraka berencana membunuh adiknya sendiri?Kembali aku pasang kuping ku lebih cermat.
          Salah seorang dari mereka berkata,”Kita katakan kepada ayah (Ya’qub) bahwa Yusuf  lari dari kita.”
          Orang ke dua berkata,”Hal ini adalah permaianan yang mudah di tebak.Bagaimana ia lari padahal ia bersama kita?”
          Orang ke tiga berkata,”Kita katakan bahwa ia di makan srigala.”
           Mendengar mereka menyebutkan itu.Hatiku tersinggung,dan aku marah ketika ternyata kakak-kakak Yusuf menyetujui ide gila itu.
         Tapi mereka terbentur pada bagiamana meminta izin ayahnya untuk mengajak Yusuf untuk ikut mengembala domba-domba mereka.
          Seseorang memberikan dalih,”kami akan berusah untuk meyakinkan ayah .kami akan mengatakan kepadanya,’anak kecil tidak akan memperoleh permainan dan tidak akan mendapatkan kepuasan dari matahari.Oleh karena itu serahkanlah kepada kam idan biarkanlah ia bermaian bersama kami.”
         Aku ingin rasanya menerkam oarang itu,yang ingin mempergunakan namaku untuk kepentingan sediri.Namun aku tahan diri,sebab aku sendiri,dan tentu mudah bagi mereka melumpuhkan seranganku.Percakapan berikutnya ku dengarkan.
         Seseorang yang paling besar berkata,”Bagaimna kalua ayah tidak  percaya dengan cerita srigala ini?”
         Yang lain menyahut,”kita  berburu srigala,lalu melumurinya dengan darah domba yang kita gunakan untuk melumuri pakaian Yusuf.Kemudian,kita membawa srigala itu kepada ayah kita dan kita katakan kepadanya,’inilah srigala berdosa yang memakan Yusuf ,Inilah darahnya,masih melekat pada tubuh dan cakarnya’.”
Aku Tertangkap
          Singkat cerita pada suatu waktu ketuka aku ingin mendengar percakapan mereka lagi,kakik terjerat jebakan,sehingga aku terikat,tiak dapat bergera.Ternyata jebakan itu di buat oleh saudara-saudara Yusuf .Mereka membawaku kehadapan ayah mereka. Ya’qub.
          Salah seorang diantara saudara-saudarYusuf berkat kepada  orang tua yang sudah memutih jenggotnyaitu.”Inilah srigala yang menyerang hewan ternak kita dan menerkamnya.”
          Salah seorang yang lain berkata,”Srigala ini pula yang menerkam Yusuf.Pada hari ini,kamiyelah memburunya.Ia menerkam Yusuf kemarin dan pada hari ini ia kembali kepada kami.”
         Aku memperhatikan ke dua mata orang tua itu dan memandangi kejernihannya.Aku pun bertasbih.Jadi inilah Ya’qub.Aku tahu bahwa dia adalah seorang nabi Allah.Aku pun di liputi perasaan tenang ketika orangtu itu berkata kepada anak-anaknya,”Biarkanlah srigala ini bersamaku.Keluarlah kalian!”
         Sambil mengeluarkan pakaian yang berlemuran darah ,Ya’qub berkata,”Hai srigala,ini adalah pakaian Yusuf”
         Aku berkata kepada orang tua itu dan berkata dengan isyarat pandangku,”Wahai Nabi yang mulia,semua srigala berlepas diri  dari darah putramu.”
          Orang tu itu menjawab,”Aku tahu,wahai srigala.Aku tahu hal itu.Bagaimana srigala menerkam Yusuf sementara pakaiannya masih utuh?”
         Hal ini adalah kesalahanku,wahai ssrigala,ketika saudara-saudaranya hendak menemaninya,aku katakan kepada mereka,’Aku khawatir srigala akan memakannya,sementara kalian sedang lengah.’Aku lebih mendahulukan kekhawatiranku kepadamu dari pada memohon perlindungan dan pemeliharaan Allah terhadapnya.Maka menimpaku apa yang kamu lihat.Allah SWT menghukumku,dan Yusuf hilang dari ku.Sementara itu,sebagai gantinya mereka membawamu.”
          Aku katakan dengan isyarat ke dua mataku,”Aku tidak mengerti,wahai Tuhanku apa yang kamu katakan.Hal ini adalah perkara yang amat besar.”
          Ya’qub berkata,”mendekatlah kepadaku wahi srigala.”
Lalu beliau berkata lagi,”Kemanakah mereka membawa Yusuf?Bagaimanakah mereka menemukanmu?”
          Aku menjawab,”Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan terhadap Yusuf.Aku hanya mendengar mereka berbicara tentang melemparkannya ke dalam sumur.Namun aku bersumpah kepadamu,wahai nabi,bahwa aku adalah srigal asing yang sedang datang dari Mesir untuk mencari adikku.Ia pergi dan tidak kmbali.Anak-anak mu memburuku,dan menangkapku,lalu mereka membawaku kepadamu.Kami tidak makan daging manusia,wahai Nabi.Juga di haramkan kepada kami darah para nabi.Alangkah baiknya jika aku tidak keluar dari Mesir untuk mencari adikku.”
         Ya’qub berkata sambil memeluk pakaian Yusuf di dadanya,”Srigala pergi untuk mencari adiknya,sedangkan anakku telah menghilangakan saudaranya,Yusuf.”
          Wahai Nabi .”yang mulia,biarkanlah aku bebas untuk kembali ke Mesir.”Kataku.”Aku tidak akan hidup di tanah tempat anak-anak para Nabi membuat dusta kepada manusia dan srigala.Kini siapa srigala itu?Aku ataukah anak-anakmu.Wahai Tuhanku yang mulia?”
         Ya’qub mengusapkan tangannya pada kepalaku.Kemudian,ia bangkit dan membukakan pintu kamarnya untukku.Maka,anak-anaknya melepaskan anak panah,tombak,dan anjing untuk memburuku sambil berteriak.”Ayah kita telah melepaskan binatang liar itu.”
         Ya’qub berkata,”sebenarnya kalian sendiri yang memandang baik perbuatan(yang buruk)itu.Maka kesabaran yang baik itulah(kesabaranku).Dan  Allah sajalah yang di mohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kalian ceritakan.”QSYusuf(12):18.
          Aku melompat ke luar rumah dan berlari.Berlari untuk tidak kembali lagi..................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar